Layout menurut bahasa memiliki arti
tata letak.Sedangkan menurut istilah, layout merupakan kegiatan untuk menyusun, menata, mengatur dan memadukan
unsur-unsur komunikasi grafis (teks,
gambar, bidang dll) menjadi komposisi karya visual yang komunikatif, estetik,
persuasif dan menarik
Secara umum prinsip-prinsip dalam penyusunan tata letak terdiri
atas:
1. Kesatuan (Unity)
dan keselarasan (Harmony)
2. Keseimbangan ( Balance )
3. Kesebandingan (proportion)
4.
Irama
(rhythm)
5.
Penekanan /Fokus
6. Kontras (contrast)
7. Repetisi (Repetition)
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur- unsur yang disusun, desain bisa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis.
1. Keselarasan (harmony)
Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya.Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur
keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang
Harmoni dapat diwujudkan dengan 2 cara, yaitu:
1. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah
dimana adanya keserasian dalam penempatan unsur-unsurnya. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya
pada media misalnya brosur, leaflet, poster, dll.
2.
Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena
tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti
merah yang memiliki
arti berani, biru yang memiliki
kesan tenang dan lain sebagainya.
Contoh Gambar
Kesatuan (Unity) & Keselarasan (Harmony)
2 . Keseimbangan ( Balance )
Setiap karya desain grafis harus dapat mengkomunikasikan informasi
secara jelas sekaligus estetis, hal itu memerlukan
keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada
di dalamnya agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Keseimbangan akan lebih terlihat ketika anda menyatukan pandangan pada sebuah desain secara keseluruhan, sehingga tidak tertangkap kesan berat sebelah, penuh sebelah, ramai sebelah dan seterusnya.
Sehingga keseimbangan atau balance secara visual dapat diartikan
kondisi yang sama berat. Pembagian
tersebut dapat dilihat
dengan prioritas horizontal (kanan kiri) dan vertikal (atas bawah).
3. Kesebandingan (proportion)
Kesebandingan (proporsi)merupakan perbandingan ukuran yang digunakan
untuk menentukan perbandingan yang dianggap tepat antara panjang
dengan lebar antara bagian dengan
bagian lain atau bagian dengan unsur secara keseluruhan
4. Irama (rhythm)
Irama adalah pola tata letak (layout) yang dibuat dengan melakukan
pengulangan unsur- unsur tata letak secara
teratur agar menciptakan kesan yang menarik.
Irama menyebabkan kita dapat merasakan adanya pergerakan,
getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke
unsur lain. Irama visual tersebut dapat
berupa repetisi maupun variasi.
5. PENEKANAN/FOKUS (EMPHASYS)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa
yang harus ada dalam karya seni dan desain.
Dominasi berasal dari kata Dominance yang
berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai
penarik dan pusat
perhatian.
Dominasi mempunyai bebrapa
tujuan, yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan untuk memecah keberaturan.
6. Kontras (contrast)
kontras yaitu adanya perbedaan yang
mencolok pada beberapa unsur tata letak. Kontras dapat anda lakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan
menggunakan warna yang berbeda
sehingga lebih mencolok, ukuran foto/ilustrasi dibuat besar diantara yang
kecil, menggunakan pemilihan font yang berbeda typefont maupun ukurannya, mengganti irama serta arah juga dapat anda lakukan.
7. REPETISI
REPETISI adalah sebuah “permainan”
pengulangan dalam rangkaian komposisi desain.
Repisi digunakan agar setiap elemen desain mempunyai kesamaan (unity)
dan terikat antar elemen satu sama elemen lainnya.
Misalnya repetisi warna pada bentuk yang berbeda, repetisi garis dengan dimensi yang sama pada warna yang
berbeda, repetisi white space,
repetisi teksture dan lainnya
1. Grid System
Grid ini merupakan grid yang diciptakan sebagai solusi dari permasalahan saat menata elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Tidak hanya itu, Grid System ini juga digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam membuat sebuah penataan benda. Grid System ini adalah struktur dua demensi yang terdiri dari sumbu horisontal dan sumbu vertikal sehingga akan tersusun kolom dan baris. Tujuan utama dalam desain grafis dari grid ini untuk menciptakan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh masyarakat dan memuaskan dari segi keindahannya.
2. The Golden Selection
Kata Golden selection biasa terdengar di lingkungan perkuliahan bidang arsitektur. Tidak hanya di bidang arsitektur, dalam bidang desain grafis proporsi ini juga digunakan. The Golden Selection menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan biasa digunakan juga untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak zaman kuno. Golden Selection atau biasa disebut proporsi agung atau lebih dikenal dengan istilah Fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua jumlah bilangan sebelumnya dimulai dari nol. Biasanya deret ini memiliki rasio 8 : 13 yang sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, dan lainnya. Deret bilangan: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 337, …
3. The Symetrical Grid
Dalam grid yang satu ini, halaman sebelah kanan akan terbalik persis dengan bayangan cermin halaman sebelah kiri, hal ini memberikan dua margin yang sama baik luar maupun dalam. Biasanya margin luar lebih lebar daripada margin dalam. Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographeryang merintis layout klasik berasal dari Jerman, ia membuat layout ini dengan didasari ukuran halaman dengan proporsi 2:3.
0 comments: