Kamera Video Kamera video ( Video Camera Recorder ) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak ( Motion ) dalam f...

        Kamera Video

Kamera video (Video Camera Recorder) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak (Motion) dalam format video. Kamera video sendiri dalam perkembangannya dimulai dari kamera video analog dan berkembang menjadi kamera video digital. Di era modern, cara kerja kamera video analog sudah banyak ditinggalkan. Karena fungsi kamera video dan kualitas yang dihasilkan kamera video digital lebih bagus dan lebih mudah dikelola.

Dalam kegiatan produksi video/film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pada dasarnya peralatan kamera untuk produksi film terbagi menjadi tiga, yaitu consumer, prosumer dan professional.

a.  Kamera consumer

Kamera consumer didesain untuk keperluan sehari-hari dengan kecenderungan pengguna kalangan yang memiliki hobi di bidang videografi. Ciriciri kamera consumer:

  • Fitur yang disediakan serba otomatis.
  • Harga relatif lebih murah.
  • Tidak tahan banting dan cenderung lebih ringkih.
  • Memiliki resolusi gambar yang rendah, SD-SDTV (Standard-definition television).

b.  Kamera Prosumer

Kamera prosumer kadang dikenal sebagai peralatan home industry, digunakan untuk produksi yang sedikit lebih berat dan kadang-kadang memberikan beberapa fitur profesional (misal: lensa kamera dapat diganti dengan lensa film) tetapi masih memiliki banyak fitur otomatis seperti yang terdapat pada kamera consumer. Karena sifatnya kombinasi portabilitas dan kualitas, maka kamera jenis ini lebih rendah biayanya dibandingkan dengan kamera professional, sehingga para professional pun terkadang menggunakan kamera ini dengan menambah berbagai kombinasi alat yang lain, misalnya penggunaan lensa. Kamera prosumer memiliki ciri-ciri:


1)       Penggunanya adalah home industry atau mendekati professional.

2)       Sudah memiliki beberapa fitur manual.

3)       Harga lebih mahal dibanding kamera consumer.

4)       Tidak tahan banting tetapi tidak ringkih.

5)       Mempunyai resolusi gambar yang cenderung lebih baik dari kelas consumer namun masih SD – SDTV. Ada yang sudah HDTV (high definition television) namun harganya masih mahal.


          c.  Kamera Professional

Kamera professional dirancang khusus untuk kebutuhan produksi yang tinggi dengan tingkat pemakaian yang berat, berkualitas tinggi pada semua aspek komponen, termasuk lensa. Mempunyai ciri:

1)       Pengguna sebagian besar profesional broadcast industri besar di dunia pertelevisian dan Production house (PH).

2)       Fitur manual karena membutuhkan beberapa pengaturan dalam penggunaannya. Tersedia fitur otomatis, namun gambar yang dihasilkan kurang bagus.

3)       Harganya mahal.

4)       Memiliki standar fungsi yang tinggi, resolusi HDTV dengan warna yang tidak mengalami distorsi.

5)       Sangat stabil dan handal.

6)       Cukup kuat dan tahan segala kondisi seperti getaran, guncangan, debu, dan panas.


Pada dasarnya, setiap kamera video terdiri dari tiga bagian, yaitu lensa, body camera dan video camera recorder.

d.  Kamera DSLR

DSLR adalah kependekan dari Digital Single lens Reflex. Dalam bahasa yang gampang, DSLR adalah kamera yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder. Viewfinder adalah lubang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip obyek foto.


Apa saja bagian dari sebuah kamera DSLR?

Berikut bagian-bagian kamera DSLR:

 

1.        Lensa

2.        Cermin Pantul (reflex mirror)

3.        Shutter

4.        Sensor

5.        Layar focusing

6.        Lensa condenser

7.        Pentaprisma

8.    Viewfinder


Bagaimana cara kerja kamera DSLR

Secara keseluruhan proses kerja kamera DSLR terjadi sangat singkat, kita bagi menjadi 3 tahap:

 

·        Saat kita mengintip di lubang viewfinder dibelakang kamera, apapaun yang terlihat adalah apa yang menjadi hasil akhir foto. Pantulan cahaya dari obyek foto masuk melewati lensa lalu menuju cermin pantul-(2) yang kemudian memantulkan cahaya tersebut ke pentaprisma-(7). Pentaprisma mengubah cahaya vertikal ke horisontal dengan mengarahkan cahaya menuju dua cermin terpisah, lalu masuk ke viewfinder-(8).

·        Saat kita memotret, cermin pantul/reflex mirror-(2) berayun keatas dan membiarkan cahaya terus maju dengan lurus. Shutter-(3) kemudian membuka sehingga cahaya tadi masuk ke sensor digital-(4). Shutter-(3) tetap akan terbuka selama waktu shutter speed yang ditentukan dan sensor-

(4) akan terus merekan informasi cahaya. Kalau sudah selesai, maka reflex mirror-(2) akan kembali ke posisi awal sehingga cahaya dari lensa akan terpantul keatas dan kembali muncul di viewfinder.

·       Proses ketiga adalah proses yang terjadi di sensor digital-(4) dimana gambar diolah oleh komputer (processor) didalam kamera. Processor akan mengambil informasi yang terekam di sensor, mengubahnya menjadi menjadi format yang sesuai lalu menuliskannya ke dalam memory card. keseluruhan proses diatas hanya terjadi dalam sepersekian detik, kecuali jika anda memotret bulb, bahkan kamera DSLR kelas atas bisa menyelesaikan 11 proses diatas secara beruntun dalam waktu satu detik.

 

a. Lensa

Lensa pada kamera berfungsi sebagai sebuah mata bagi kamera, hal yang paling utama dalam menentukan apa dan bagaimana kamera akan melihat subjek dan seberapa baik pandangan yang ditransmisikan ke chip sensor kamera. Lensa mempunyai fungsi menangkap obyek secara optik yang menghasilkan gambar dan di teruskan kepermukaan tabung kamera (nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik). Jenis lensa dibedakan menurut Focal Length yakni panjang jarak antara pusat optik lensa atau dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus (sensor kamera). Focal Length biasanya diukur dalam satuan milimeter.


Ada beberapa kontrol yang dapat dilakukan lewat lensa saat pengambilan gambar yakni zooming dan focus. Zooming adalah pergerakan lensa kamera sehingga membuat gambar terlihat seolah-olah kamera mendekat atau menjauhi subjek, pergerakan tersebut dilakukan oleh lensa secara optik dengan mengubah panjang focal lenght dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle). Zooming dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara manual dengan memutar ring zoom pada lensa dan kedua dengan menggunakan tombol zoom servo yang ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.

Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam, sehingga nampak juga di view finder dan monitor kamera/LCD.

b. Body Camera

Body camera berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal elektrik.


Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dengan beberapa fasilitas kamera seperti: view finder, exposure, black balance, white balance, shutter speed, digital efek dan lain-lain tergantung dari jenis kameranya.

1)  View finder

View finder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. View finder biasanya disertai informasi fasilitas dan indikator pada saat rekaman, seperti indikator posisi kamera record atau pause/stand by, white balance, iris, dan battery atau kaset habis, dan lain sebagainya.

2)  Exposure

Exsposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan pada kamera untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure). Ada tiga hal pokok yang berkaitan dengan exsposure pada kamera yakni aperture, gain dan filter colour.

Aperture (Diafragma) atau juga sering disebut Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum ke dalam kamera, sebaliknya jika bukaan iris dikurangi maka lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera menjadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. Lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.

Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya. Apabila dalam keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure, dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital. Gain pada seri kamera DSLR cinematography disebut sebagai ISO (International Standard Organisation). Jika kita menaikkan Gain atau ISO konsekuensinya membuat gambar menjadi agak coral atau grain (pecah, gambar bergerimis seperti pasir).

Filter Colour yang berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk syuting di dalam ruangan dengan cahaya lampu Tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk syuting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK. Namun pada kamera yang lebih canggih biasanya Filter Colour sudah bisa diatur manual dengan angka yang sangat variatif serta juga dilengkapi dengan Filter ND

(Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila

kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

3)  White balance

White balance merupakan sebuah fungsi yang ada dalam sebuah kamera untuk menentukan warna putih yang sesungguhnya dari obyek yang diambil sehingga warna keseluruhan akan tampak natural. Jika kamera sudah tahu warna putih yang benar, maka kamera tersebut akan dapat menentukan warna yang lain dengan benar karena warna yang lain juga berpedoman pada warna putih. Pada kebanyakan kamera fungsi white balance ini dapat dilakukan dengan otomatis (auto white balance) atau bisa juga menggunakan preset (pengaturan) pabrik dan juga bisa dilakukan secara manual. Jika white balance salah, maka gambar yang dihasilkan akan salah pula, misalnya gambar akan cenderung oranye, kebiru-biruan atau yang lainnya. White Balance harus dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar.

4)  Black balance

Black balance merupakan pengaturan yang hampir sama seperti pengaturan white balance. Jika white balance menentukan warna putih maka black balance berfungsi untuk menentukan warna hitam. Namun fungsi ini biasanya hanya ada pada kamera jenis professional dan tidak pada kamera consumer. Black Balance juga mesti dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar, atau bilamana Filter dan Gain serta keadaan cahaya berubah. Black Balance yang tidak sempurna akan menunjukan warna-warna yang tidak sempurna terutama pada area gelap pada gambar yang direkam.

5)  Audio level

Audio level pada kamera sangat penting, karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga berpengaruh terhadap hasil karya video yang dibuat. Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang hendak disampaikan tidak akan sampai kepada penonton.

c. Video Camera Recorder (VCR)

Bagian ini berfungsi sebagai alat perekam gambar dan suara. Di beberapa kamera ada yang recoder-nya terpisah namun ada juga yang menyatu dengan body camera, kelebihan dari recorder yang menyatu dengan body camera adalah keringanan dan efesiensi waktu. Perkembangan teknologi saat ini sangat memudahkan kita dalam perekaman gambar, karena kita tidak perlu lagi menggunakan pita kaset seperti zaman dahulu, tetapi kini dapat menggunakan internal memory (HDD internal) dan external memory seperti Micro SD, SD, Stick Duo, CF, dan lain sebagainya. Kita tidak lagi melakukan capturing (transfer data) dari pita kaset ke komputer di mana membutuhkan alat dan waktu yang cukup banyak, melainkan cukup dengan copy-paste data dari memori ke komputer dalam waktu yang relatif singkat.


Prinsip kerja kamera video dapat digambarkan sebagai berikut:

1)       Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor Charge Couple Device (CCD), yang juga berfungsi sebagai view finder, mengirimkan gambar ke LCD.

2)       Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.

3)       Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel.

4)       Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memroses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian

ini selain chip set yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.

5)       Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Sistem kamera digital terbagi atas 3 macam. Pembagian ini berdasarkan sistem televisi di dunia yaitu:

1)       National Television System Committee (NTSC), yang digunakan di                  Amerik Serikat. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam                 gambar 525 garis perdetik, 29 frame per second dan sumber tenaga                     listrik dengan frekuensi 60 hertz.

2)       Phase Alternate Line (PAL), sistem inilah yang digunakan di Indonesia dan                     Eropa. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 625                                   garis  perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 hertz.

3)       SECAM, sistem ini digunakan di Perancis. Sistem ini memiliki                         kemampuan merekam gambar 825 garis perdetik, 25 frame per second             dan sumber tenaga listrik 50 hertz.

Pengantar: Apa itu Desain Grafis?           Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual menggunakan gambar untuk menya...

Pengantar: Apa itu Desain Grafis?

        Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode, merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.


1.     Definisi Desain Grafis

Definisi desain grafis menurut para ahli :

  • Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
  • Menurut Danton Sihombing desain grafis “ mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
  • Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai “ kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.

Jadi Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan.

Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

2.     Kategori Desain Grafis

Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori :

a)       Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.

b)      Web Desain: desain untuk halaman web.

c)       Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.

d)       Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

e)      Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

3.     Media Desain Grafis

Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual. Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah.

Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.

Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

4.     Program Pengolah Grafis

Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.


  • Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout) Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: - Adobe FrameMaker - Adobe In Design - Adobe PageMaker - Corel Ventura - Microsoft Publisher - Quark Xpress


  • Aplikasi Pengolah Vektor/Garis Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah: - Adobe Illustrator - Beneba Canvas CorelDraw - Macromedia Freehand - Metacreations Expression - Micrografx Designer


  • Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggapa sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah : - Adobe Photoshop - Corel Photo Paint - Macromedia Xres - Metacreations Painter - Metacreations Live Picture - Micrografx Picture Publisher - Microsoft Photo Editor - QFX - Wright Image


  • Aplikasi Pengolah Film/Video Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah: - Adobe After Effect - Power Director - Show Biz DVD - Ulead Video Studio - Element Premier - Easy Media Creator - Pinnacle Studio Plus - WinDVD Creater - Nero Ultra Edition


  • Aplikasi Pengolah Multimedia Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : - Macromedia Authorware - Macromedia Director - Macromedia Flash Multimedia Builder - Ezedia - Hyper Studio - Ovation Studio Pro

Materi 1: Elemen Desain Grafis

1.   Garis (Line): Didefinisikan sebagai titik yang bergerak dan merupakan tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar seperti pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard atau mouse.

Pada elemen garis ini terdapat 3 kategori garis yaitu :

a.   Tipe garis, Merupakan arah garis yang mengacu pada gerakan garis dari awal sampai akhir, Tipe garis dapat berupa garis lurus, lengkung ataupun siku-siku.

b.   Arah garis, Menggambarkan hubungan antara garis dengan halaman. Arah garis ini berupa garis Horizontal, vertikal dan diagonal

c.    Kualitas garis, mengacu kepada bagaimana garis itu digambarkan. Kualitas garis dapat berupa garis tegas, patah-patah, tebal, tipis, tetap dan berubah-ubah

2.   Ilustrasi: Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud dan tujuan secara visual.

Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu.

Dalam desain grafis, ilustrasi merupkan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni tertentu.

3.   Tipografi adalah seni cetak atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni rupa huruf (type design), yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni rupa huruf, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

4.   Warna : Merupakan kesan yang diperoleh oleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Disebabkan karena cahaya memiliki spektrum warna maka manusia dapat mengenali warna. Panjang gelombang spektrum warna yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah 380 nanometer hingga 780 nanometer, sedangkan diatas 700 nanometer disebut dengan inframerah dan yang dibawah 400 nanometer disebut dengan sinar ultraviolet, sinar X dan sinar Gamma.

5.   Gelap terang/ Kontras ialah Hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain yang berhubungan dengan kecerahan dan kegelapan sehingga memberikan citra dan persepsi secara rinci untuk membaca kata atau tulisan pada layar.

6.   Tekstur : Merupakan kualitas permukaan, papan, kertas atau halaman yang digunakan sebagai media desain. Tekstur dibagi menjadi dua:

      Tekstur tactile : tekstur nyata dimana kita bisa merasakan permukaannya dengan jari kita

      Tekstur visual : adalah tekstur ilusi yang memberikan impresi yang sederhana dari tekstur nyata

7.   Ruang (Space):Merupakan jarak antara suatu objek dengan objek yang lainnya pada suatu desain. Objek yang dimaksud dapat berupa Teks, Gambar ataupun Bentuk bangun datar tertentu.